Profesionalisme menjadi tuntutan
dari setiap pekerjaan, apalagi profesi guru yang sehari-hari menangani benda
hidup yang berupa anak-anak atau siswa dengan berbagai karakteristik yang
berbeda. Pekerjaan sebagai guru menjadi lebih berat saat menyangkut peningkatan
kemampuan anak didiknya, sedangkan kemampuan dirinya mengalami stagnasi. Dewasa
ini banyak guru yang dengan berbagai alasan menjadi sangat sibuk, sehingga
jarang mengingat tujuan pendidikan yang menjadi kewajibannya. Seringkali gaji
yang rendah atau kesejahteraan yang kurang menjadi alasan guru untuk
menomorduakan tugas utamanya yaitu mengajar sekaligus mendidik siswa.
Guru hanya sebagai penyampai
materi yang berupa fakta-fakta yang tidak bermakna karena guru lebih pintar
satu langkah dalam semalam daripada siswanya. Terjadi ketidaksiapan dalam
proses belajar mengajar ketika guru berada didepan siswa tidak memahami tujuan
umum pendidikan. Bahkan ada yang mempunyai kebiasaan mengajar yang kurang baik
yaitu tiga perempat jam pelajaran untuk basa-basi bukan apersepsi dan
seperempat jam untuk mengajar, suatu proporsi yang tidak relevan dengan keadaan
dan kebutuhan siswa. Guru hanya menganggap siswa sebagai pendengar setia yang
tidak diberi kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai kemampuan yang
dimiliki.
Download:
MERENCANAKAN SUPERVISI_AKADEMIK. pdf